Senin, 30 Maret 2020

Akhir akhir ini kita disibukan dengan sebuah musibah katakan demikian, yakni pandemi covid-19.
Serbuan virus yang datang dari negeri antah berantah. Virus ini sangat bahaya, juga kejam. Kenapa bahaya, karena belum ada obat yang ditemukan yang khusus untuk anti dari penyakit menular ini. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari pandemi ini. Yang jadi perhatian saya bukan pandemi covid-19 ini, melainkan cara untuk mengatasi masalah ini. Baik dari sisi kebijakan, maupun dari sisi kepemimpinan. Kenapa, karena banyak negara di dunia heboh dengan pandemi ini. Ada yang menglockdown, ada yang karantina, dan sebagainya. Tapi baru indonesia yang menetapkan darurat sipil. Aneh menurut saya yang awam, yang kita butuhkan hari ini bagaimana mencegah virus, memutuskan mata rantai penularan, bukan darurat sipil. Selain itu beberapa daerah mengajukan karantina wilayah atau daerah, karena hukum Indonesia tidak mengenal lockdown. Tapi pemerintah pusat menolak, dengan alasan nunggu kajian ekonomi. Apakah lebih penting ekonomi atau nyawa jutaan rakyat Indonesia? Ini negara begitu besar, tapi terasa sempit. Apakah di negeri ini tidak ada pemimpin? Tentu jawaban nya ada. Tapi apakah ada kepemimpinan hadir di tengah masyarakat? Ini yang belum dirasa. Hari ini mereka menguasai, tapi tidak bisa menjalankan. Negeri ini seperti kapal tua, kapalnya besar tapi nakhoda tak tau jalan dan tak tau arah. Kapal berlayar di tengah lautan dalam, sementara nakhoda tak tau kemana arah di tuju. Sungguh malu.

Selasa, 17 Maret 2020

Baru-baru ini ada seorang kepala daerah mempertanyakan tentang legalitas sebuah kampus.
Kalau saya tidak salah dalam mengutip, atau mendapatkan kabar hoaks. Dari isu itu sangat disayangkan, sekali lagi jika ini benar. Kenapa? Karena seorang kepala daerah selain berpendapat sebagai pribadi juga mencerminkan kepemimpinan nya itu sendiri. Kenapa ini sangat disayangkan, karena legalitas sebuah kampus itu tidak semata mata beroperasi atas dasar izin mulut belaka, melainkan sudah memiliki proses yang panjang. Ini kampus bukan kampus kemarin sore. Dikampus ini sudah jutaan tetes keringat, darah, dan air mata yang oleh pendiri dan tokoh Rokanhulu korbankan, pada hari ini anda mempertanyakan itu.? Siapa anda ini sebenarnya?
Mahasiswa, apa yang anda lakukan sebagai mahasiswa menurut pandangan saya anda itu berada di jalan yang benar. Paling tidak, sebagai mahasiswa anda harus memiliki kecakapan, kemampuan dan integritas diri. Mahasiswa itu harus memiliki paling tidak 3 prinsip.
1. The leader future
Artinya, sebagai mahasiswa anda harus bisa menggantikan kepemimpinan hari ini.
2. Agent of change
Artinya mahasiswa harus memberikan perubahan. Hari ini kita saksikan, pembangunan apa yang telah dibuat di masa pemerintahan nya, peradaban apa yang telah diperbuat, hanya joget sana sini yang kita tonton di negeri seribu suluk ini yang selalu dipertontonkan.
3. Social of control
Hari ini masyarakat kita disibukan dengan masalah ekonomi, jadi wajar mereka tidak terlalu care dengan keadaan, karena tanggung jawab begitu besar yang ada di pundaknya. Hanya mahasiswa yang bisa melakukan social control bagi jalannya pemerintahan ini. Semoga anda mahasiswa yang berjuang terus semangat, tetap istiqomah. Ketika tabuh di Dendang, Takbir kita Kumandang kan. Yakin dan percayalah banyak orang yang baik bersama kita. Sekali layar berkembang, pantang surut pulang.

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer