Disebuah negeri antah berantah, berdirilah sebuah pemerintahan/organisasi yang dipimpin oleh seorang raja. Dengan gagah berani nya sang raja ini memerintah lah dengan mendirikan susunan kabinet nya atau susunan pemerintahan nya.
Sang pembantu raha ini gagah-gagah, hebat-hebat. Apa yang dikatakan sang raja, para anak buah 86. Siap melakukan apa saja demi sang titah raja. Dengan sekuat tenaga dan pikiran ingin membuktikan janji-janji kampanye nya. Dengan segala upaya, dan berbagai upaya.
Suatu hari datang perintah dari raja, ingin memindahkan istana, memindahkan segala alat kelengkapan pemerintahan. Sang anak buah heran, terkatung-katung, dan bertanya, kenapa sang raja demikian, tak ada gerangan, tak ada rencana, tak ada janji kampanye, apalagi program kerja, apa tak lagi ide dan gagasan.
Sang raja memback up project ini dengan pembantu koordinator, supaya mulus. Semuanya 86, asal bapak senang. Para anak buah siap melaksanakan tugas, walaupun tak tau apa yang mau dikerjakan, yang penting siap perintah.
Pada suatu ketika, ada seorang pemgembala terheran, melihat pengumuman sang raja tentang pemindahan istana. Sang pengembala membuka sebuah buku, apa dasar perpindahan itu, sebuah mision kah, atau kebiasaan kah, atau omong kosong.
Disebuah buku itu ada dituliskan istilah SONTOLOYO, apa itu sontoloyo?
Sontoloyo adalah sebutan bagi pekerjaan sebagai pengembala Itik atau Bebek atau disebut juga tukang angon bebek di Pulau Jawa. Seorang sontoloyo biasanya mengembala beratus ekor bebek dengan cara berpindah mengikuti musim panen padi di daerah pesawahan untuk menggembalakan bebeknya.
Melihat itu, sang pengembala jadi bingung. Ini raja atau tukang angon, atau pengembala, atau pengembala yang kebetulan dimenangkan di pengadilan jadi raja?
Senin, 02 September 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar