Kali ini saya ingin menanggapi tentang karhutla, terkhusus yang terjadi di provinsi riau.
Presiden ke Riau
Kenapa presiden ke riau, karena terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan 2 minggu lebih provinsi riau khususnya beberapa daerah yang terkena dampak asap. Sebelum nya saya ucapkan terima kasih atas kunjungan nya. Tapi, yang dibutuhkan masyarakat Riau khususnya yang terkena dampak asap ini bukan kunjungan, melainkan aksi nyata. Melalui kebijakan seorang kepala negara untuk masyarakat yang terkena dampak asap. Baik itu kebijakan lansung, maupun kebijakan jangka panjang, agar ini tidak terjadi lagi. Karena ini tentang rasa keadilan bagi kehidupan.
Mahasiswa Riau
Apa yang dilakukan atau aksi yang dilakukan mahasiswa itu sungguh mulia, karena mereka menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa yakni social of control. Mereka peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan masyarakat, mereka beraksi karena mereka tidak mendapatkan keadilan dari pemerintah daerah sendiri. Sudah berapa korban yang terkena ISPA, bahkan merenggut nyawa. Apa ini yang dinamakan keadilan, ini soal rasa, rasa keadilan. Apa yang dituntut mahasiswa riau itu jelas, kalau tidak sanggup mundur. Ini fungsi mahasiswa sebagai agent of change. Masyarakat Riau ingin perubahan, ingin keadilan, bukan dagelan.
Bantuan dari Pemda DKI
Berita terakhir yang saya ikuti, bahwa pemda riau menolak bantuan berupa satgas karhutla dari pemda DKI, menurut saya ini bantuan tulus, kenapa dintanggapi dengan mempolitisir. Kalau memang ada bantuan, kita terima dengan tangan terbuka, toh mereka ikhlas. Ini tentang rasa, rasa kebersamaan sebagai warga negara Indonesia untuk membantu saudara sebangsa. Rasa keadilan bagi seluruh warga negara. Ini tentang rasa, rasa keadilan, rasa kebersamaan, rasa kemanusiaan.
Selasa, 17 September 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar