Open banking adalah sistem yang menyediakan data jaringan lembaga keuangan dan perbankan kepada pengguna melalui penggunaan antarmuka pemrograman aplikasi (API).
Standar Perbankan Terbuka mendefinisikan bagaimana data keuangan harus dibuat, dibagikan, dan diakses. Oleh karena itu antar bank satu dengan bank lainnya tidak ada keterbatasan bagi customer. Dengan demikian akan mempermudah customer untuk transaksi dan memanage keuangan.
Lantas apa tantangan bagi BPD di Indonesia? Jelas, yang menjadi tantangan adalah infrastruktur SI/TI bagi perusahaan. Di banyak bank, belum maksimal nya tata kelola SI/TI yang sesuai standar, baik itu standar jaringan, standar data, standar keamanan, maupun standar tata kelola SI/TI itu sendiri. Selain infrastruktur, orang-orang yang terlibat di perusahaan tersebut harus memiliki kompetensi di bidangnya.
Lalu apa peluang bagi BPD?
Banyak sekali peluang jika open banking ini diterapkan, pertama efisiensi operasional bagi perbankan. Karena tidak ada lagi batas antara BPD satu dengan BPD yang lain bahkan bank nasional maupun internasional. Kedua, membuka peluang baru bagi marketplace untuk transaksi terbuka dengan API di bank. ketiga mempermudah akses bagi Umkm di indonesia tanpa harus datang dan transaksi di kantor maupun cabang bank tersebut. Cukup dari rumah bisa memanage sistem keuangan sendiri dari berbagai bank. Dari sisi pembiayaan juga membuka kesempatan kepada para debitur untuk akses pembiayaan dengan mudah tanpa harus pengajuan secara langsung ke bank yang satu maupun bank yang lainnya.
Standar Perbankan Terbuka mendefinisikan bagaimana data keuangan harus dibuat, dibagikan, dan diakses. Oleh karena itu antar bank satu dengan bank lainnya tidak ada keterbatasan bagi customer. Dengan demikian akan mempermudah customer untuk transaksi dan memanage keuangan.
Lantas apa tantangan bagi BPD di Indonesia? Jelas, yang menjadi tantangan adalah infrastruktur SI/TI bagi perusahaan. Di banyak bank, belum maksimal nya tata kelola SI/TI yang sesuai standar, baik itu standar jaringan, standar data, standar keamanan, maupun standar tata kelola SI/TI itu sendiri. Selain infrastruktur, orang-orang yang terlibat di perusahaan tersebut harus memiliki kompetensi di bidangnya.
Lalu apa peluang bagi BPD?
Banyak sekali peluang jika open banking ini diterapkan, pertama efisiensi operasional bagi perbankan. Karena tidak ada lagi batas antara BPD satu dengan BPD yang lain bahkan bank nasional maupun internasional. Kedua, membuka peluang baru bagi marketplace untuk transaksi terbuka dengan API di bank. ketiga mempermudah akses bagi Umkm di indonesia tanpa harus datang dan transaksi di kantor maupun cabang bank tersebut. Cukup dari rumah bisa memanage sistem keuangan sendiri dari berbagai bank. Dari sisi pembiayaan juga membuka kesempatan kepada para debitur untuk akses pembiayaan dengan mudah tanpa harus pengajuan secara langsung ke bank yang satu maupun bank yang lainnya.