Senin, 30 September 2019

Beberapa minggu terakhir daerah kita bahkan bangsa kita ini dilakukan demontrasi, baik di daerah-daerah maupun di ibu kota negara. Kali ini saya ingin menanggapi tentang itu di dalam perspektif yang berbeda.
Sebagai seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan itu sendiri, tidak hanya itu, tetapi memiliki legalitas dan legitimasi. Dengan begitu kepemimpinan itu bisa dijalankan dengan baik. Nah, untuk mendapatkan legitimasi tersebut salah satu indikator nya adalah orang percaya, artinya memiliki kepercayaan. Untuk memberikan kepercayaan itu, ada 5 hal menurut saya yang harus dimiliki.
1. Pemilihan kata-kata
Lihatlah pilihan kata-kata ketika pemimpin tersebut berbicara, apakah pilihan katanya bisa dipercayai atau tidak. Apakah konsisten dengan kata-kata nya atau tidak, karena ini penting. Dengan kata-kata bisa memberikan kesaksian, dengan kata-kata bisa merubah haram jadi halal dan begitu sebaliknya.
2. Intonasi
Intonasi juga penting, dari intonasi kita bisa menilai apakah kata-kata yang bisa diyakini, diragukan, atau bahkan tidak dipercaya.
3. Eye gesture movement (gerakan mata)
Selanjutnya adalah gesture mata atau gerakan mata, misalnya kita lihat ketika sang pemimpin tersebut saat konferensi pers, kita bisa nilai gerakan matanya. Mana mata yang jujur, dan bahkan mana gerakan mata yang berkhianat.
4. Body language (gerakan tubuh)
Hal terpenting juga bisa kita liat pada gerakan tubuh seseorang, gerakan tubuh tidak bisa berbohong, karena tubuh itu selalu jujur. Liat saja gerakan tubuh sesehari sang pemimpin tersebut.
5. Mikro ekspresi (gerakan wajah)
Nah, terakhir gerakan wajah, hasil penelitian membuktikan 60% gerakan wajah menunjukkan isi kepala seseorang, isi hati seseorang. Dari wajahnya bisa kita nilai kepribadian nya, tidak ada hubungan wajah ndeso dengan perilakunya, tidak ada hubungan wajah biasa saja dengan kebijakan nya. Bisa saja wajah ndeso, tapi hati busuk, bahkan lebih busuk. Begitu juga dengan wajah kota, bisa dipercayai, belum tentu juga. Tapi yang pasti, dari wajah kita bisa nilai, ini wajah bisa dipercayai atau tidak. Itu kunci legitimasi.

Selasa, 17 September 2019

Kali ini saya ingin menanggapi tentang karhutla, terkhusus yang terjadi di provinsi riau.
Presiden ke Riau
Kenapa presiden ke riau, karena terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan 2 minggu lebih provinsi riau khususnya beberapa daerah yang terkena dampak asap. Sebelum nya saya ucapkan terima kasih atas kunjungan nya. Tapi, yang dibutuhkan masyarakat Riau khususnya yang terkena dampak asap ini bukan kunjungan, melainkan aksi nyata. Melalui kebijakan seorang kepala negara untuk masyarakat yang terkena dampak asap. Baik itu kebijakan lansung, maupun kebijakan jangka panjang, agar ini tidak terjadi lagi. Karena ini tentang rasa keadilan bagi kehidupan.
Mahasiswa Riau
Apa yang dilakukan atau aksi yang dilakukan mahasiswa itu sungguh mulia, karena mereka menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa yakni social of control. Mereka peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan masyarakat, mereka beraksi karena mereka tidak mendapatkan keadilan dari pemerintah daerah sendiri. Sudah berapa korban yang terkena ISPA, bahkan merenggut nyawa. Apa ini yang dinamakan keadilan, ini soal rasa, rasa keadilan. Apa yang dituntut mahasiswa riau itu jelas, kalau tidak sanggup mundur. Ini fungsi mahasiswa sebagai agent of change. Masyarakat Riau ingin perubahan, ingin keadilan, bukan dagelan.
Bantuan dari Pemda DKI
Berita terakhir yang saya ikuti, bahwa pemda riau menolak bantuan berupa satgas karhutla dari pemda DKI, menurut saya ini bantuan tulus, kenapa dintanggapi dengan mempolitisir. Kalau memang ada bantuan, kita terima dengan tangan terbuka, toh mereka ikhlas. Ini tentang rasa, rasa kebersamaan sebagai warga negara Indonesia untuk membantu saudara sebangsa. Rasa keadilan bagi seluruh warga negara. Ini tentang rasa, rasa keadilan, rasa kebersamaan, rasa kemanusiaan.

Senin, 02 September 2019

Disebuah negeri antah berantah, berdirilah sebuah pemerintahan/organisasi yang dipimpin oleh seorang raja. Dengan gagah berani nya sang raja ini memerintah lah dengan mendirikan susunan kabinet nya atau susunan pemerintahan nya.
Sang pembantu raha ini gagah-gagah, hebat-hebat. Apa yang dikatakan sang raja, para anak buah 86. Siap melakukan apa saja demi sang titah raja. Dengan sekuat tenaga dan pikiran ingin membuktikan janji-janji kampanye nya. Dengan segala upaya, dan berbagai upaya.
Suatu hari datang perintah dari raja, ingin memindahkan istana, memindahkan segala alat kelengkapan pemerintahan. Sang anak buah heran, terkatung-katung, dan bertanya, kenapa sang raja demikian, tak ada gerangan, tak ada rencana, tak ada janji kampanye, apalagi program kerja, apa tak lagi ide dan gagasan.
Sang raja memback up project ini dengan pembantu koordinator, supaya mulus. Semuanya 86, asal bapak senang. Para anak buah siap melaksanakan tugas, walaupun tak tau apa yang mau dikerjakan, yang penting siap perintah.
Pada suatu ketika, ada seorang pemgembala terheran, melihat pengumuman sang raja tentang pemindahan istana. Sang pengembala membuka sebuah buku, apa dasar perpindahan itu, sebuah mision kah, atau kebiasaan kah, atau omong kosong.
Disebuah buku itu ada dituliskan istilah SONTOLOYO, apa itu sontoloyo?
Sontoloyo adalah sebutan bagi pekerjaan sebagai pengembala Itik atau Bebek atau disebut juga tukang angon bebek di Pulau Jawa. Seorang sontoloyo biasanya mengembala beratus ekor bebek dengan cara berpindah mengikuti musim panen padi di daerah pesawahan untuk menggembalakan bebeknya.
Melihat itu, sang pengembala jadi bingung. Ini raja atau tukang angon, atau pengembala, atau pengembala yang kebetulan dimenangkan di pengadilan jadi raja?

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer