Minggu, 20 Juni 2021

Jika kita melihat perkembangan politik beberapa minggu belakangan banyak perihal yang perlu di ulas, bukan hanya sekedar untuk melihat, tapi ini persoalan yang secara naluriah sulit kita menerima nya.


Ada beberapa hal yang perlu di ulas, 

Soal keberangkatan haji 

Sudah bisa dipastikan bahwa keberangkatan haji untuk musim haji 2021 telah dibatalkan, ini berarti sudah 2 tahun Indonesia berturut-turut tidak akan melaksanakan rukun kelima Islam tersebut. Berbagai pandangan dan perspektif mengenai pro kontra tersebut, tapi saya berpandangan bahwa yang memegang otoritas seperti lempar batu sembunyi tangan, kenapa? Karena tidak ada usaha yang maksimal untuk mendapatkan izin haji, ini dibuktikan dengan surat klarifikasi dari pemerintah Saudi melalui duta besar nya.

Kedua, gelar profesor

Dalam hal ini juga banyak kalangan yang pro kontra, kenapa? Karena banyak keanehan yang terjadi. Sebelum kita membahas nya, saya Ingin sampaikan begini. Kita harus bedakan mana jabatan akademik mana gelar akademik. Kalau gelar akademik harus ditempuh dengan jalur akademik, misalnya SD, SMP, SMA/SMK, S1, S2, dan S3 yakni doktor, doktor adalah gelar akademik yang tertinggi yang diraih secara akademik. Sedangkan profesor adalah jabatan akademik yang diberikan oleh kampus kepada seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dan luar biasa. Yang secara keilmuan diakui dan bisa dipertanggungjawabkan. Secara aturan yang berlaku di Indonesia, syarat nya minimal sarjana. Belum lagi kita telusuri paper yang diterbitkan oleh sicalon penerima gelar tersebut apakah terindeks Scopus atau tidak, berdasarkan penulusuran saya terindeks Sinta pun tidak. Jangan sampai karena ada siasat, menggunakan tangan orang lain untuk mendapatkan keinginan pribadi.

Wallahualam Bissawab

Kamis, 10 Juni 2021

Akhir akhir ini sering kali kita melihat baik publik figur, pemimpin, politisi maupun tokoh-tokoh yang berbeda pandangan tentang sesuatu hal. Baik berbeda dalam ide, gagasan maupun dalam praktek.


Baik itu demensi agama, sosial, ekonomi maupun politik. Semakin banyak orang, maka semakin banyak pandangan tentang sesuatu hal tersebut. Yang jadi pertanyaan apakah dengan berbeda pandangan kita musti Berpecah Belah, harus nya tidak, justru dengan berbeda pandangan la kita semakin kaya, dan semakin banyak ide serta gagasan yang bisa didiskusikan. Ada beberapa alasan logis mengapa berbeda pendapat dengan orang lain adalah hal yang tidak perlu dibawa sampai ke hati.

1. Setiap orang pasti memiliki pola pikir yang berbeda-beda

Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap orang pasti memiliki pola pikir yang berbeda dalam menganalisis sebuah peristiwa. Hal tersebut yang dapat membuat perbedaan pendapat itu lumrah terjadi dan tidak bisa diganggu gugat.

2. tidak bisa memaksa orang lain untuk setuju dengan pendapat kita

Sebelumnya telah disebutkan bahwa setiap orang itu memiliki pendapat yang berbeda-beda. Hal tersebut juga mencerminkan bahwa kita tidak bisa semena-mena mengajak orang lain untuk memaksanya agar sependapat dengan kita karena itu sangat keliru.

3. Dengan berbeda pendapat bisa belajar tentang pentingnya menghargai.

Jangan jadikan perbedaan pendapat dengan orang lain sebagai alat untuk menghancurkan tali silaturahmi. Cobalah untuk berpikir lebih bijaksana dan jadikan perbedaan tersebut menjadi sarana agar dapat saling menghargai satu sama lain. Perbedaan pendapat dapat menyebabkan sikap saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari. 

4. Setiap orang pasti memiliki seseorang ataupun tokoh yang dijadikan panutan.

Perbedaan pendapat dalam kehidupan sehari-hari dapat timbul karena setiap orang pasti memiliki tokoh atau panutannya sendiri. Kamu pasti juga memiliki hal tersebut 'kan? Tokoh panutan biasanya sangat memengaruhi pola pikir seseorang. Terkadang seseorang cenderung menjalani hidup menggunakan motivasi yang berasal dari mulut panutannya. Banyak juga orang yang membenarkan suatu hal berdasarkan pola pikir panutannya. Hal tersebutlah yang membuat perbedaan pendapat lumrah terjadi

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer