Rabu, 22 Mei 2019


Pada tulisan kali ini, sambil melihat perkembangan politik tanah air saya jadi teringat sebuah kisah yang terjadi pada zaman dahulu kala. Yakni tentang Dewan Pertimbangan Fir'aun dan Mentri Segala Urusan Fir'aun. Begini kisahnya yang saya kutip dari Republika.co.id.

Istana Fir'aun terguncang hebat. Sang raja dikalahkan begitu saja oleh pemuda belia bernama Musa. Tipu dayanya memanggil para ahli sihir dari penjuru negeri Mesir berakhir kekalahan.
Alih-alih mengalahkan Musa, para penyihir malah tertunduk sujud menyembah Tuhan Musa dan enggan lagi menuhankan Fir'aun.
Fir'aun geram bukan kepalang. Ia mengamuk di atas singgasananya. Para menteri dan orang-orang disampingnya menjadi luapan kemarahannya. Semuanya dicaci kemudian diusir dari istananya.
Fir'aun menyendiri sembari menenggak anggur. Namun kemarahannya tak kunjung reda. Ia pun memanggil kembali semua menteri dan pejabat kerajaan untuk menghadapnya segera.
Takut-takut, para pejabat memasuki istana. Melihat rajanya yang masih emosional, makin takut hati mereka. Sebentar lagi, raja negeri Mesir ini pasti meledak. Wajah sang raja tertekuk geram.
Ia seakan baru saja ditampar keras oleh Musa. Sang Nabiyullah membuktikan ketuhanan Fir'aun palsu belaka. Ia sekedar manusia lemah yang berdusta mengaku Tuhan.
Ketika semua pembesar telah berkumpul, Fir'aun tiba-tiba bertanya pada perdana menterinya, "Hai Haman, Apakah aku ini seorang pendusta?" teriak Fir'aun.
Hamman, pengikut setia Fir'aun pun langsung bertekuk lutut kemudian meyahut, "Siapa yang berani menuduh baginda Fir'aun sebagai pembohong?!" ujarnya membela.
Fir'aun pun berkata, "Bukankah Musa mengatakan bahwa ada Tuhan di Surga?" ujar penguasa negeri piramida, geram."Musa telah berdusta!" ujar Hamman segera. Ia tak ingn tuannya marah.
Namun Fir'aun tak puas dengan jawaban Hamman. Ia pun memalingkan wajahnya dengan wajah masih merah padam. "Saya tahu Musa itu hanyalah tukang sihir yang berdusta," ujar Fir'aun.
Fir'aun kembali memandang Hamman dengan ide tipu daya yang lain, "Wahai pembesarku, akulah Tuhan kalian. Bersama Hamman, bagunlah untukku sebuah menara yang menjulang tinggi supaya aku sampai higga pintu-pintu langit. Aku ingin melihat Tuhan Musa, dan aku tahu bahwa Musa itu hanyalah seorang pendusta," ujar Fir'aun.
Hati Fir'aun benar-benar tertutup. Ia terhalang menuju jalan yang lurus. Pun para pembesarnya tak dapat menolak perintah sang raja. Hamman pun segera memperintahkan para pembesar lain untuk memenuhi keinginan Fir'aun. Namun itu hanyalah sifat munafik Hamman.
Ia sebenarnya tahu betul bahwa mustahil membangun menara seperti yang diinginkan Fir'aun. Bahkan meski peradaban Mesir kala itu dipandang maju, membangun menara hingga pintu langit merupakan perkara ajaib yang tak mampu dilakukan. Kendati demikian, ia mengiyakan perintah Fir'aun agar sang raja tak murka padanya.
Hingga kemudian, Hamman dengan kedudukannya meemberikan pengaruh bagi keputusan raja. Ia dengan mulut manisnya berusaha memuja Fir'aun.
"Namun paduka, untuk pertama kalinya saya merasa keberatan. Kendati Anda telah membangun menara menjulang, Anda tak akan pernah menemukan siapapun di langit. Karena memang tidak ada Tuhan selain Anda," ujar Hamman.
Mendengarnya, Fir'aun langsung berbangga diri dan memuja diri sendiri dengan ucapan Hamman. Fir'aun pun kemudian mendeklarasikan diri kembali sebagai Tuhan. "Wahai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku," ujar Fir'aun.
Fir'aun pun kemudian menyebarkan rumor di tengah masyarakat. Setiap orang yang berani melawannya dan menyembah selainnya, maka akan mendapat hukuman mati. Fir'aun memperketat militernya. Ia menyebar semua aparat untuk menjaga eksistensinya sebagai Tuhan.
Bani Israil pun dirundung teror Fir'aun tersebut. Apalagi Hamman mengusulkan agar Fir'aun membunuh setiap pria dan menodai setiap wanita diantara para pengikut Musa.
Semakin hari, Bani Israil tak kuat dengan siksaan Fir'aun. Mereka tak lagi sabar dengan keimanan. Bukan Bani Israil jika tak melawan nabi mereka.
Berbondong, mereka pun menemui Nabi Musa dan berkata, "Kami memang telah menderita masalah sebelum Anda datang kepada kami. Namun kami juga tetap menderita setelah Anda datang pada kami," keluh mereka.
Dengan sabar, Musa hanya menjawab, "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi-Nya, maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu,"jawab Nabiyullah.
Sebagaimana diketahui dalam kisah Nabi Musa, Allah di kemudian hari menyelamatkan Bani Israil dan membinasakan Fir'un, Hamman dan semua bala tentara mereka.
"Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan," surah Al Qashshash ayat 6.
Keterangan ayat menyebutkan bahwa yang dimaksud kekhawatiran Fir'aun dan Hamman ialah kerajaan yang akan hancur oleh Bani Israil. Oleh karena kekhawatiran tersebut, pemerintahan Fir'aun menyiksa Bani Israil. Namun Allah selalu menyelamatkan hambaNya dan membela nabiNya.
Kisah Hamman tersebut dikisahkan dlam kitabullah dalam beberapa surat, diantaranya dalam Surah Al Qashshash ayat 6 dan ayat 38, Surah Al Mu'min ayat 36-37, serta Surah Al Ankabut ayat 38. Rujuklah kitab tafsir "Qashshashul Anbiya" karya Ibnu Katsir untuk kisah lengkap perjalanan hidup dan dakwah Nabiyullah Musa Alaihissalam.
Begitulah kisah fir'aun, sejarah memang berulang, hanya pelaku sejarah nya saja yang berbeda.

Senin, 20 Mei 2019

Saya memulai tulisan ini dengan Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 81.
Yang kira-kira lebih kurang begini menurut terjemahan nya yang saya kutip.
Surat An-Nisa' Ayat 81
وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا

Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.
Dari terjemahan tersebut saya mengutip 2 poin yang jadi garis besar, diantaranya :
1. Orang orang Munafik
Dalam tafsirQ.com yang saya kutip dari laman : https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-81
Dijelaskan bahwa :
(Dan mereka berkata) maksudnya orang-orang munafik, jika mereka datang kepadamu, "Kewajiban kami hanyalah (taat) kepadamu." (Tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu, segolongan di antara mereka menyembunyikan) ta diidgamkan kepada tha dan boleh pula tidak (lain dari apa yang mereka katakan) padamu di hadapanmu tadi berupa ketaatan, tegasnya mereka menyembunyikan kedurhakaan mereka (Allah menulis) maksudnya menyuruh malaikat menulis (apa yang mereka sembunyikan itu) yakni dalam buku-buku catatan mereka agar menerima pembalasan nanti (maka berpalinglah kamu dari mereka) dengan memaafkan mereka (dan bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya karena Dia pasti melindungimu (dan cukuplah Allah itu sebagai pelindung) atau tempat bertawakal.
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat” (Hadits Shahih Bukhari ke-33)
Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik minimal ada satu ciri, sedangkan munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut adalah:
a. Bila berbicara selalu bohong. Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
b. Bila berjanji, tidak ditepati Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya
c.Bila diberi kepercayaan selalu berkhianat. Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat-sifat munafik dan kejahatan orang-orang munafik.
2. SIASAT (Mengambil Keputusan)
Pengambilan keputusan adalah sebagai hasil dari sebuah output dari setiap proses pemilihan dari suatu tindakan. Nah, setiap ada pengambilan keputusan idealnya ada tindakan, itu esensinya. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan. Jadi, setiap ada keputusan yang kira-kira tidak bisa diterima oleh nalar kita, atau istilah lainnya akal sehat kita, pasti ada tindakan tindakan yang yang juga patut diduga diluar nalar kita. Semoga apa yang dijelaskan Qur'an Surat An-Nisa 81 jadi renungan bagi kita bersama, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.

Selasa, 14 Mei 2019


Memimpin sebuah perusahaan memang dibutuhkan leadership yang baik dan berjuta pengalaman. Tidak hanya sampai disitu, seorang leader harus memiliki kecakapan dan kemampuan mengendalikan anggaran biaya operasional sebuah perusahaan, jika tidak ini bisa jadi salah satu yang membuat perusahaan tidak untung. Dengan kata lain harus bisa efisiensi. 
Sebuah perusahaan sering dihadapkan dengan operasional yang besar, diantaranya adalah biaya untuk pelatihan tenaga kerja, jika tidak tenaga kerja tidak produktif, alias kurang cakap dalam bekerja. Disatu sisi perusahaan mengharuskan melaksanakan pelatihan dan pembelajaran untuk seluruh karyawan, disisi lain harus efisiensi anggaran. 
Jika dihitung biaya operasional setiap perusahaan untuk membiayai pelatihan itu sangat besar, sebagai contoh perusahaan harus membiayai SPPD setiap peserta pelatihan, penginapan, transportasi peserta, dan konsumsi peserta pelatihan. Jika suatu perusahaan memiliki 2000 karyawan, berapa biaya yang harus dikeluarkan sebuah perusahaan.? Sementara disisi lain harus menghemat biaya operasional, termasuk memangkas biaya pelatihan.
Apakah harus dengan membuat kebijakan untuk tidak melaksanakan pelatihan bagi karyawan, tentu tidak. Karena mengakibatkan karyawan tidak produktif. Lantas bagaimana.?
Berikut bisa menjadi alternatif dari permasalahan tersebut :
1. Membuat e-learning
Dengan membuat e-learning, perusahaan bisa mengalihkan pelatihan secara manual ke sistem pelatihan yang disebut dengan pelatihan online. E-learning yang dimaksud adalah e-learning yang memiliki beberapa fitur keunggulan, diantaranya : fitur belajar online yang setiap karyawan memiliki account username untuk log in dan account narasumber sebagai pemberi pelatihan. Selanjutnya fitur ujian online, yang setiap karyawan bisa ujian secara online, kapan pun, dan dimana pun. Hasil nya ini bisa di integrasi kan dengan KPI untuk penilaian kinerjanya dari setiap karyawan. Contoh sederhana e-learning yang pernah saya buat adalah e-learning.smanung.sch.id yang dimiliki sebuah sekolah. Ini adalah contoh sederhana nya saja, bisa dikembangkan lagi.
2. Google Classroom
Selain alternatif diatas, Google Classroom bisa menjadi pilihan, selain mudah juga gratis tentunya. Aplikasi besutan Google ini gratis untuk digunakan, fungsi nya sama untuk belajar online tentunya. Untuk cara penggunaan bisa berselancar di google, banyak tutorial nya.
Saya kira itu bisa jadi alternatif, meskipun masih banyak cara yang lain, dan aplikasi yang lain yang bisa digunakan, ada yang berbayar dan banyak juga yang gratis tentunya. Dengan demikian bisa menjadi alternatif penghematan untuk biaya operasional perusahaan.

Selasa, 07 Mei 2019

Perbankan Syariah
Perbankan syariah atau perbankan Islam
(Arab: المصرفية الإسلامية, al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang bersifat (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia.
Bank Umum Syariah Riau Kepri
Bank umum syariah riau kepri adalah sebuah bank milik BUMND Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau serta pemegang saham lainnya. Sebelum nya bank riau kepri konvensional dan juga bank riau kepri syariah, namun berdasarkan RUPS tahun 2019 pemegang saham mayoritas menyepakati untuk mengkonversi bank umum konvensional ke bank umum syariah riau kepri. Secara garis besar mengkonversi artinya merubah semua sistem yang konvensional ke sistem syariah. Selain sistem juga produk yang dihasilkan juga berupa produk syariah. Aturan juga aturan syariat islam, semoga apa yang direncanakan sesuai dengan apa yang di inginkan.

Jumat, 03 Mei 2019

Sekejap kita hening dari gejolak politik di tanah air, sedikit melirik di negeri melayu ini.
Tentang perkembangan arah baru bank riau kepri, dalam catatan ini saya ingin memaparkan sedikit tentang mengapa harus konversi ke syariah. Berdasarkan jumlah penduduk provinsi riau ini mayoritas berpenduduk melayu, melayu ini kental dengan nuansa islam. Mulai dari membangun gedung, artistik, dan kebijakan selalu di kaitkan dengan melayu. Tepat tanggal 22 April kemarin diputuskan sebuah kebijakan baru, lagi-lagi erat kaitannya dengan melayu. Apa tanda melayu, keputusan diambil melalui kesepakatan bersama hasil musyawarah atau dikenal dengan istilah RUPS. Kebijakan itu membuat arah ekonomi Riau dan Kepulauan Riau berubah, yakni salah satu BUMD mengkonversi bank umum konvensional ke bank umum syariah. Pertanyaan nya kenapa harus konversi ke syariah, kenapa tidak Spin Of. Paling tidak ada beberapa yang menjadi catatan, yakni :
1. Membangun peradaban ekonomi baru.
Melalui kebijakan ini masyarakat provinsi riau dan kepulauan Riau menunjukkan sikap bahwa Provinsi Riau dan Kepulauan Riau sedang dan akan membangun peradaban ekonomi baru. Yakni dengan mengkonversi bank umum konvensional ke bank umum syariah riau kepri.
2. Peluang Bisnis Syariah
Tepat bank riau kepri berulang tahun ke 53 tahun, sudah selayaknya seumur itu ibarat orang memikirkan masa depan yang lebih baik, mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik. membuka pintu peluang bisnis dan menjadi pelopor untuk bisnis syariah.
3. Hijrah
Hijrah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri agar lebih baik, dengan cara mengkonversi bank umum konvensional ke bank umum syariah, semua stakeholder akan hijrah. Hijrah untuk menjadi lebih baik, oleh karenanya kenapa harus konversi ke syariah kenapa tidak spin of, jelas bahwasanya kita ingin membangun peradaban ekonomi baru, peluang bisnis baru, dan hijrah untuk bumd yang lebih baik.

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer