Sabtu, 15 Mei 2021

Mumpung masih suasana lebaran, biasanya sesama muslim saling bersilaturahmi dalam rangka merayakan hari raya dan hari kemenangan bagi yang selama satu bulan telah melaksanakan puasa Ramadhan. Dengan merayakan hari yang Fitri ini, esensial nya kita kembali ke titah sejati, ke lahiriah nya manusia itu sendiri.


Lalu apa yang membedakan antara ramadhan tahun lalu, ramadhan sekarang, dan ramadhan yang akan datang. Sebetulnya banyak yang harus kita kembalikan ke prinsip dasarnya, diantaranya etika dan moral.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Sedangkan moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Sekarang kita bahas satu-satu. 

Etika, sering kita melihat dari seseorang tentang bagaimana menerapkan benar atau salah dalam kehidupan nya. Biasanya ini masih terlihat, mudah kita membedakan mana yang benar, mana yang salah. Mana yang baik mana buruk, dan tanggung jawab semua tentang itu, berarti kita sudah punya etika. Makanya untuk menguji etika masih bisa dengan ujian tertulis, nama nya uji etik. Disisi lain, ada yang lebih penting dari etika, yakni moral. 

Moral pada dasarnya adalah perilaku, perilaku tidak bisa dinilai dengan kasat mata, tapi perilaku itu bisa dirasakan. Moral juga tentang hal dasar atas pengetahuan, bisa dilihat dengan semakin baiknya pengetahuan, maka semakin baik moralitas nya. Contoh, ketika kita bertamu, si penerima tamu melayani tamunya dengan sebaik-baiknya. Mulai dari salam, mempersilakan duduk, makan dan sebagainya. Dan yang luar biasa nya lagi tamunya ditemani makannya, bahkan ada yang nasinya di ambilkan, ini sangat luar biasa sekali moralitas nya. 

Nah, disisi lain juga ada tipikal orang yang cuek, tak peduli. Apakah tipikal bisa disebut tidak bermoral, belum tentu. Bisa jadi secara sifat yang seperti ini cuek, tapi tau menghargai orang lain. Sikap saling menghargai juga memiliki moralitas yang tinggi. 

Yang lebih naifnya, sudahlah cuek, tidak peduli tak bisa menghargai. Contoh perilaku yang seperti ini misalnya. Ketika seseorang berbicara di podium, pendengar bercerita dengan teman sesama pendengar. Yang lebih celaka nya lagi, di pendengar ambil hp, nonton, apalagi sambil ketawa-ketawa, wah itu bukan tidak punya moral lagi, tapi sudah di atasnya. Sudahlah tidak beretika, tidak bermoral lagi.

Mumpung momen idul Fitri, kembali la ke jalan yang sudah Allah SWT tentukan. sikap saling menghargai itu penting, dan yang lebih penting nya lagi memiliki etika dan moralitas yang tinggi, karena banyak orang yang pintar tapi tak bermoral, tak ada gunanya. Banyak yang bermoral, tapi tak pintar, itu cukup baik. Tapi yang dibutuhkan selain pintar juga bermoral, itu orang yang tidak hanya baik, tapi bernilai.

0 komentar:

Posting Komentar

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer