Sabtu, 08 Mei 2021

Seperti biasa setiap ucapannya hampir bisa dipastikan banyak yang membela. Termasuk isu yang disoroti baru-baru ini, tentang bipang. Sebagaimana lazimnya rezim ini selalu mencuci tangan, bukan hanya itu sekalian ngelap agar tangan nya terlihat bersih tanpa noda. 


Awal dari pidato nya, jelas terlihat tanpa ada unsur paksaan dan dilakukan secara sadar. Lalu beliau memperkenalkan makanan khas Nusantara, macam macam. Yang menggelitik itu bukan makanan nya, tapi momen yang digunakan itu tidak pantas dan layak di ucapkan oleh seorang pimpinan tertinggi di sebuah organisasi. Lalu salahnya dimana?

Tidak paham konteks

Terlihat jelas, konteks dalam pidato atau percakapan itu dilakukan dengan tujuan mengkampanyekan kepada masyarakat untuk tidak mudik, agar tidak terjadi keramaian atau kontak langsung supaya tidak terjadi penyebaran covid-19. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian makanan yang bisa dicicipi disaat lebaran tiba. Lebaran idul Fitri itu dirayakan oleh umat muslim, kenapa bipang yang dikenalkan. Apa hubungan konteks antara hari raya idul Fitri dengan bipang?

Tidak memahami ucapan

Selain tidak memahami konteks, dalam pidato tersebut juga terlihat jelas bahwa apa yang beliau ucapkan beliau tidak paham dengan ucapan nya. Saya yakin dan percaya kalau beliau paham dan mengerti tidak mungkin kata-kata itu keluar, lalu salahnya dimana, salah nya karena tidak paham apa yang diucapkan. Akibat kurangnya pengetahuan dan wawasan, juga tidak selektif menggunakan kata kata.

Dapur anda bermasalah

Selain tidak paham konteks, tidak memahami ucapan juga dapurnya bermasalah. Tidak mungkin bahan atau materi pidato seorang pemimpin tanpa dilakukan riset dan kajian sebelum disampaikan ke publik. Dimana etika seorang pembuat naskah nya, apa mereka tidak bekerja, atau apa mereka juga tidak paham. Mustinya dipertanyakan nilai-nilai intelektual yang ada di dapur itu.

Sudahlah salah, ngotot

Selain sudah mencederai nilai-nilai intelektual, mereka juga tidak mengakui kesalahannya. Bahkan sibuk mengklarifikasi itu bukan kesalahan, itu maksudnya ini, tujuan begini. Sudahlah salah, ngotot pula seperti kebodohan yang terstruktur. 

Atau jangan-jangan mereka yang membuat, yang menyampaikan pidato itu, dan yang membela nya wajib kita pertanyakan mereka lulus Tes Wawasan Kebangsaan tidak?

0 komentar:

Posting Komentar

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer