Kamis, 29 Juli 2021

Masih dalam suasana menjalani hidup dengan lingkungan yang pandemi, baik di lingkungan sekitar kita, lingkungan kantor kita, maupun dalam lingkungan negara kita. Dalam suasana ini, banyak sekali dilema yang harus dijalani, baik maupun buruk sama sekali.


Barangkali kita bisa melihat kondisi di lingkungan sekitar kita, begitu banyak cobaan bahkan tidak kurang mereka harus mengorbankan nyawa demi mempertahankan kehidupan. Namun, dalam kondisi seperti ini kita harus sadar.

Sadar akan Bersyukur

Kenapa kita harus sadar akan bersyukur, dimana disaat orang lain telah banyak yang menyerah dengan keadaan kita masih bisa bertahan. Masih bisa bertahan untuk makan, masih bisa bertahan untuk mencari mencukupi kebutuhan kehidupan. Masih bisa menjalankan ibadah meski harus dirumah. Masih bisa sekolah mesti dilakukan dengan virtual, masih bisa bekerja walaupun sebagian dari rumah (work from home). Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur.

Sadar lagi berjuang

Selain harus bersyukur, disisi lain selain menjadi agen atas syukur karena nikmat yang tuhan berikan. Kita harus berjuang, setelah sekian lama kita menikmati keindahan, kebahagiaan, dan kenyamanan kehidupan yang Allah SWT berikan kepada kita baru beberapa waktu diberikan ujian dengan pandemi, lantas kita harus menyerah? Sekali lagi kita harus sadar bahwa kita lagi berjuang. Berjuang mempertahankan kehidupan, berjuang untuk mendapatkan keinginan yang dicita-citakan. Bahkan berjuang untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT agar kita selalu mengagungkan kebesaran Allah.

Sadar akan ujian

Dengan asyik nya berjuang, tentu banyak rintangan, halangan, dan tantangan yang harus dijalani. Rintangan harus mengikuti protokol kesehatan, halangan yang harus dilalui meski harus melawan arus, dan tantangan bahwa kita harus sadar bahwa kita hidup di kehidupan baru. Melainkan kita harus sadar, bahwa ini adalah ujian. Lalu harus kah kita menyerah? Bukankah disetiap mendaki itu didepannya ada lembah? Bukankah disetiap akan melihat lembah, kita akan melihat dari ketinggian bahwasanya kita berada di puncak? Dari puncaklah kita melihat bahwa perjalanan di perjuangkan itu akan terasa manis, bahwa kita pernah berjuang.

Related Posts:

  • Raja Sontoloyo Disebuah negeri antah berantah, berdirilah sebuah pemerintahan/organisasi yang dipimpin oleh seorang raja. Dengan gagah berani nya sang raja ini memerintah lah dengan mendirikan susunan kabinet nya atau susunan pemerintahan n… Read More
  • Spirit Baru, Semangat Hijrah Tepat pada 1 april 2020 hari ini bank riau kepri merayakan hari ulang tahun yang ke 54 tahun. Tidak terasa sudah 54 tahun bank riau kepri melayani masyarakat khususnya riau dan kepulauan riau, Indonesia umumnya. Tentu di u… Read More
  • Kapal TuaAkhir akhir ini kita disibukan dengan sebuah musibah katakan demikian, yakni pandemi covid-19. Serbuan virus yang datang dari negeri antah berantah. Virus ini sangat bahaya, juga kejam. Kenapa bahaya, karena belum ada obat… Read More
  • Tentang Rasa Kali ini saya ingin menanggapi tentang karhutla, terkhusus yang terjadi di provinsi riau. Presiden ke Riau Kenapa presiden ke riau, karena terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan 2 minggu lebih provinsi riau khususnya… Read More
  • The Truth is all Over your faceBeberapa minggu terakhir daerah kita bahkan bangsa kita ini dilakukan demontrasi, baik di daerah-daerah maupun di ibu kota negara. Kali ini saya ingin menanggapi tentang itu di dalam perspektif yang berbeda. Sebagai seorang… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Kolam Inspiratif

“Teknologi informasi dan bisnis menjadi saling terjalin dengan erat. Saya tak berpikir siapa pun dapat berbicara salah satunya dengan penuh makna tanpa membicarakan satu yang lainnya”

Arsip

Flickr Images

About us

Populer

Biografi Tokoh

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan

Materi Kuliah IT

Image Retrieval
Computer Security
Riset Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer
Rekayasa Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Grafika Komputer